Bibliografi: hlm. 93-94 Tahukah anda, dari mana sebenarnya kata “Algoritma” yang merupakan salah satu ilmu terpenting abad ini ? kata “Algoritma” diambil dari nama Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al-Khawarizmi yang merupakan seorang ilmuwan muslim penemu ilmu Aljabar dan algoritma dalam kitabnya al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa’l-muqabala atau: “Buku Rangkuman untuk Kalkulasi den…
Kemajuan Iptek memang telah memberikan kemudahan bagi manusia telekomunikasi, transpotasi dan akses informasi. Modernitas memberi ruang bebas kepada manusia untuk memenuhi dan mengejar kebutuhan materi. Tetapi, seiring dengan ambisi mereka untuk mengumpulkan yang bersifat materi, ada yang hilang pada manusia, yaitu kebutuhan yang esensial: kebahagiaan, ketenangan jiwa, diri dalam diri, dan "art…
Buku ini menjelaskan secara teoritis tentang apa dan bagaimana dakwah, juga merupakan teks ilmu dakwah yang komprehensif. Dibahas tentang tujuan dakwah, metode dakwah, hukum dakwah, strategi dakwah, media dakwah, mprofesionalisme dakwah, manajemen dakwah, psikologi dakwah, kode etik dakwah, dakwah kultural dan dakwah massa dan elektronik, problematika dakwah, dakwa di tengah pluralisme dan lain…
Indeks Bibliografi : hlm. 279-281
Bibliografi : hlm. 247-250 Dzikir merupakan bagian ibadah lisan dan hati yang bertujuan untuk meraih simpati dan kasih sayang sang Maha Penyayang dalam mendekatkan diri kepada Rabbul ‘Izzat sang penguasa jiwa dan hati. Dengan berdzikir kepada-Nya iman akan semakin mantap, hati akan senantiasa tenteram dan bahagia, potensi diri yang fitrah akan terbangun, energi akhlak, pribadi sabar dan ta…
Ada kesan bahwa tasawuf bersifat eksklusif, melarikan diri dari realitas dunia, kesalehan individual yang jauh dari kesalehan sosial. Sesungguhnya tidaklah demikian, dalam tasawuf disamping terdapat ajaran yang bersifat individual, banyak juga ajaran sosial seperti al-Futuwwah dan al-Itsar. Al-Futuwwah mempunyai sifat kepahlawanan, mau berkorban demi kepentingan yang lebih besar dan berusaha hi…
Buku yang ditulis oleh Prof.Dr. H.M Amin Syukur, M.A. ini disamping menawarkan pemaknaan baru terhadap zuhud, juga menyoroti aplikasi zuhud(Asketisme) pada masa Rasullulah, sahabat dan kaum sufi, sejak zaman Hasan al- Basri, Rabi'ah al-Adawiyah, Ibn Athallah as-Sakandari, al-Haddad, sampai tokoh modernitas kenamaan semisal Iqbal, Fazlur Rahman dan lain-lain.