Text
Teologi baru politik Islam: pertautan agama, negara, dan demokrasi
Sumber Tulisan: halaman 251-254
Daftar Pustaka: halaman 255- 278
Indeks: halaman 279-292
Sejak zaman pemerintah Soekarno, hubungan politik antara Islam dan negara telah mengalami banyak ketegangan. Ini terjadi karena artikulasi kiprah sebagian umat Islam lebih bercorak formalistik-legalistik: hendak menjadikan Islam sebagai ideologi dan agama negara. Waktu itu, aura ideologis Islam politik yang berlandaskan Islam, selalu dianggap sebagai ancaman bagi landasan negara yang nasionalis.
Bahtiar Effendy, penulis buku ini, dengan brilian menunjukkan bahwa di negeri ini telah terjadi upaya untuk mengembangkan sintesis yang memungkinkan (viable) antara praktik-pemikiran politik Islam dan negara. Bahwa Islam politik telah menemukan sebuah format baru yang mencakup landasan teologis, tujuan, dan pendekatan Islam politik yang dipandang sebagai sebangun dengan konstruk negara kesatuan nasional Indonesia. Legalistik Islam dan negara, bagi umat Islam, tidak lagi dibutuhkan sejauh negara baik secara ideologis ataupun politis berjalan di atas sebuah sistem nilai yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Tidak tersedia versi lain