Text
Istana anak yatim
Bibliografi: hlm. 300-301
Apa yang dilakukan oleh H.M. Zairullah Azhar, baik secara pribadi maupun sesuai kapasitasnya sebagai seorang bupati, khususnya komitmennya memuliakan anak yatim telah menjadi fenomena dan tabsyir (kabar gembira) bagi anak-anak yang telah kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya. Tabsyir yang tergolong langka itu sebenarnya sudah selayaknya dipublikasikan secara luas supaya nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya bisa diambil manfaatnya bagi siapa saja yang sedang mencari prototipe keteladanan kepemimpinan. Namun karena Tanah Bumbu relatif jauh dari jangkauan tangan dunia publikasi media massa cetak maupun elektronika yang punya visi humaniora, maka tabsyir tersebut belum terlalu dikenal secara luas. Selain itu, kedudukan bupati sebagai jabatan politik juga ikut mempengaruhi minimnya apresiasi dari pihak yang seharusnya respek terhadap kepribadian humanitas seorang kepala daerah. Sudut pandang yang dilepaskan dari kacamata politik tentu akan terbiasa oleh spektrum pretensi dan tendensi apriori, sehingga semulia apapun yang dilakukan oleh seorang bupati akan 'dicurigai' bermuatan politik demi tujuan tertentu.
Tidak tersedia versi lain