Text
Hati Suhita
Alina Suhita, perempuan dari trah darah biru pesantren dengan moyang pelestari ajaran Jawa, sejak remaja terikat perjodohan. Ketika hari pernikahan tiba, Gus Birru suaminya, menumpahkan kekesalan dengan tidak mau menggauli Suhita. Tinggal dalam satu kamar tapi tempat tidur terpisah sejak malam pertama pernikahan. Tanpa perbincangan apalagi kehangatan, namun bisa bersandiwara sebagai pasangan pengantin mesra ketika di luar.
Alina Suhita begitu patuh. Khas tawadhu' santri. Baginya, mikul duwur mendem jeru menjadi pegangan yang mutlak diterima dan dilakukan tanpa reserve. Gejolak hasrat seorang istri yang disambut penolakan terang-terangan suami, tepat ketika perempuan masa lalu suami muncul menjalin komunikasi layaknya sepasang kekasih, adalah penderitaan yang mengiringi konflik batinnya selama beberapa purnama.
Namun yang tersemat dalam nama Suhita, adalah kekuatan tiada bandingan. Suhita menelan semua getir itu sendirian. Merebahkannya di dalam sujud, melantunkannya dalam ayat-ayat Tuhan yang ia hapal seluruhnya, juga tengadah doa di tempat orang-orang suci disemayamkan.
Mustika Ampal dan Pengabsah Wangsa, menjadi ujung kisah cinta rumit dan dramatis ini. Bahwa cinta adalah kesediaan total untuk menerima takdir serta melepaskan diri dari segala yang berpotensi memusnahkan bahagia!
Di sisi lain Ratna Rengganis sudah memutuskan untuk meninggalkan gas biru dan melanjutkan kuliahnya di London dan meninggalkan jabatannya sebagai ketua komunitas, karena Ratna Rengganis tidak ingin bertemu dengan Gus biru.
Tidak tersedia versi lain