Text
Tawāsīn : kitab kematian
Tawasin (plural Ta-sin setelah menjadi akronim) adalah risalah al- Hallaj yang di dalamnya banyak dijumpai kata-kata Ana al-Haqq. Karya ini ditulis dalam bentuk prosa Arab dan dibagi menjadi 10 bagian yang ringkas. Pembahasan kitab ini dimulai dengan doktrin kesucian, sebuah doktrin yang, merujuk Louis Massignon (1913), disandarkan pada pengalaman personal dan dikemas dalam bentuk yang halus dan penuh semangat dialektika.
Dari kitab inilah para pengkaji Sufisme menyimpulkan bahwa Ana al-Haqq bukanlah sebuah ejakulasi lamunan palsu, melainkan bentuk intuitif yang secara keseluruhan dapat dirumuskan dalam teologi mistik. Kondisi semacam ini bukan hanya terjadi sekali, tetapi berkali-kali secara orisinil. Kekuatan dan validitas pengaruhnya dibuktikan melalui pengaruh yang ia tularkan pada para pengikutnya.
Dalam kitab ini pula al-Hallaj meramalkan kesyahidannya; bahwa ia akan diarak, kedua kaki dan tangannya dipotong-potong, dan (akhirnya) disalib di tiang gantungan. Dan semua mafhum, kesyahidannya itu disebabkan keengganannya untuk mencabut kembali Ana al-Haqq.
Tapi sedari awal al-Hallaj memang tak hendak mencabut kembali Ana al-Haqq-nya itu. Ia mengibaratkan dirinya seperti Iblis dan Fir'aun (dua figur yang ia anggap sebagai guru utama) yang tetap dalam pembangkangan hingga batas akhir ketentuan; Iblis tetap tak sudi menyembah Adam sampai keterjungkalannya dari surga, dan Fir'aun tetap mengaku sebagai "Tuhan Yang Tertinggi" sampai ketenggelamannya di Laut Merah.
Namun sejarah membuktikan, meski abu al-Hallaj dibaurkan kemana-mana, dihanyutkan bersama hembusan angin dan aliran air, namun Ana al-Haqq-nya tetap abadi, dan bahkan pada Abad Pertengahan muncul ke permukaan seperti bunga ap dan kayu yang menemukan kehidupan baru.
Tidak tersedia versi lain