Judul asli : Sufism : veil and quintessence Ketika kita mencari yang esensial dalam hal-hal yang sederhana, maka kita mesti mencarinya pula di dalam hal-hal yang kompleks, dan sebaliknya: Seperti kata Eckart “jika engkau ingin mendapatkan isinya, maka engkau harus membuka kulitnya”. Yang esensial (inti/absolut) menjadi tujuan utama pencapaian Tasawuf. Namun yang kulit luar (relatif) h…
Disadur dari kitab : Kimyaa 'u As-Sa'aadah Tidak ada satu benda pun yang lebih dekat pada dirimu selain dirimu sendiri. Dan jika kamu tidak mengenal dirimu sendiri, bagaimana kamu akan dapat mengenal keadaan orang lain? Pada hakikatnya, mengoreksi dan mengenal diri sendiri itu menyangkut hal-hal sebagai berikut. *Apa yang ada dalam dirimu? *Sejak kapan kamu ada? *Hendak ke mana kamu na…
Bibliografi : hlm. 169-172 Buku ini ditulis guna memberikan informasi detail mengenai ilmu laduni. Tidak hanya perihal arti dan keberadaan dari ilmu laduni, tetapi juga tentang tata cara memperolehnya. Penulis berasumsi bahwa setiap orang pasti ingin memiliki ilmu "sakti" ini. Bagaimana tidak, Anda tidak perlu belajar untuk menjadi pintar, karena ilmu laduni akan membuat Anda pintar seketika…
Indeks : hlm. 185-187
Judul asli: At-Tashawwuf al-Islami bain ad-Din wa al-Falsafah Bibliografi: hlm. 283-292 Bagaimanakah posisi tasawuf dan filsafat dalam hubungannya sumber dari ajaran-ajaran Islam? Bagaimanakah jalan atau metodologi yang ditempuh kaum sufi dan filosof dalam menafsirkan dan memahami Islam? Adakah perbedaan metodologis yang tegas antara tasawuf kaum sufi dan filosof dengan tasawuf yang benar-b…
Buku ini berisi tentang kumpulan pemikiran/tulisan Said Nursi dalam kitabnya Rasail al-Nur tentang Tasawuf